Skip to main content

Ojol Di Kaltim Rata-rata Cuma Berpenghasilan 50rb Rupiah Bersih / Hari

 Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, khususnya dalam hal sumber daya alam. Perekonomian Kaltim didorong oleh sektor pertambangan, terutama batubara, serta minyak dan gas bumi. Selain itu, Kaltim juga memiliki kekayaan sumber daya alam lainnya seperti emas dan potensi kehutanan. 
Namun di balik itu semua fakta nya masyarakat Kaltim juga mengalami ketimpangan ekonomi yang sangat tinggi, hal tersebut di sebabkan masih banyaknya masyarakat dalam suatu keluarga berpenghasilan di bawah rata-rata,
Bahkan tak sedikit masyarakat asli Kaltim yang menggantungkan hidup menjadi driver ojek online, baik sebagai sampingan dan ada juga yang menjadikan ojol sebagai pekerjaan utama,
Namun belakangan dalam kurun beberapa tahun terakhir ini penghasilan sebagai driver ojek online sudah tidak menjanjikan lagi, Hal tersebut di sebabkan oleh para aplikator yang melakukan perang harga biaya layanan yang menyebabkan para driver ojek online menjadi korban dengan biaya yang terlalu murah.
Sebagai simulasi sederhana jika driver ojek online menghasilkan 250rb rupiah kotor seperti yang di ketahui pendapatan tersebut belum termasuk biaya bahan bakar, potongan jasa layanan dari aplikator dan biaya jasa servis kendaraan, maka dapat di pastikan dari 250rb kotor tersebut para driver ojek online hanya mampu membawa pulang uang bersih hanya sekitar 50rb rupiah, penghasilan tersebut sudah pasti sangat kurang jika untuk memenuhi hidup di provinsi Kalimantan timur,

Sebagai provinsi yang masuk 5 besar sebagai provinsi terkaya para driver ojek online sangat berharap kepada pemerintah provinsi Kalimantan timur untuk mengeluarkan peraturan tentang masalah perang harga antar aplikator agar 3 aplikator yang berkuasa di Kaltim menetapkan tarif satu harga tanpa perang argo (biaya layanan) menjadi 15 ribu rupiah sebagai pendapatan bersih untuk setiap trip dengan jarak 0 km hingga 4 km dengan kelipatan /100 meter yang di sesuaikan. Agar ketimpangan ekonomi di masyarakat dapat di atasi. Artinya jika potongan potongan dari jasa aplikator tidak mampu di turunkan menjadi 10% maka para driver ojek online berharap penghasilan yang saat ini naik menjadi 50% hingga 80% dari yang sebelumnya 

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Driver ojol menjadi korban penikaman Di Samarinda

 Rabu 14/8 Sekitar pukul 22:00 WITA telah terjadi Sebuah insiden di mana Seorang Driver ojol yang akrab di sapa Asman warga jalan sentosa dalam menjadi korban penikaman di kawasan simpang wisma kelurahan pelita, kota Samarinda, Korban yang mengendarai sepeda motor Honda beat dengan nopol KT 4733 II itu mendapat luka tusukan di bagian perut sebelah kiri, saat berita ini di turunkan korban masih dalam perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Samarinda, Masih belum diketahui secara pasti kronologis serta motif dari insiden tersebut, Namun berdasarkan informasi yang beredar oleh beberapa warganet di ceritakan sebelum insiden korban sempat menegur pengendara lain karena merokok sambil berkendaraan yang tak jauh dari TKP, lalu terjadilah cekcok yang berujung penikaman terhadap korban Baca juga artikel lainnya di sini

Gak Mau Berjuang , Tim Alhamdulillah dan Tim Sukur tetap Onbid

 Berbeda halnya dengan ojol dari tim sukur dan tim Alhamdulillah (meski ngojol gak ada hasilnya tetap bilang Di sukuri aja) pagi ini tanggal 20/5 terpantau tetap onbid kemungkinan mereka akan onbid dengan cara lepas atribut pada siang hari, Hal ini di sebabkan kendaraan yang mereka pakai tidak membutuhkan biaya servis dan hanya menggunakan bahan bakar air, hal ini lah yang membuat tim Alhamdulillah dan tim sukur tidak mau bersama-sama untuk berjuang mendapatkan keadilan tarif,  Kendati demikian respon pemprov kaltim untuk tarif ojek/taxi online kemungkinannya akan naik dan menjadi satu harga tanpa perang argo, hal tersebut bisa saja terjadi akibat para aplikator enggan menurunkan potongan, kemungkinannya tarif tersebut akan menjadi rata sebesar kisaran 15 ribu rupiah untuk jarak dari 0 km hingga 4km untuk layanan bike, Jika hal ini terjadi maka ketimpangan sosial yang ada di Kaltim kemungkinan akan teratasi dengan tarif sebesar itu, adapun salah satu aplikator yang di singgung...

Gajih Sultan Adji Muhammad Parikesit, Sultan Koetai Kartanegara Ing Martadipura

Luas wilayah kesultanan Kutai yang tercatat pada tahun 1960 adalah seluas 115.426,03 km². Pada tahun 1960, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara atau Daerah Istimewa Kutai dibagi menjadi 3 wilayah Pemerintah Daerah Tingkat II, yakni Kabupaten Kutai, Kotamadya Balikpapan dan Kotamadya Samarinda. Sementara dari Perjanjian Sultan Adji Muhammad Sulaiman dengan pemerintah Hindia Belanda tentang konsesi minyak mentah dan batu bara yang telah di sepakati antara lain, Gajih Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura adalah 7.000 Gulden setara 518 juta rupiah sebulan dan kompensasi tahunan adalah 30.500 gulden setahun setara 2,2 milyar rupiah setahun, dengan rincian 5% dari minyak mentah, hasil hutan dan batu bara, belum termasuk 16.000 Gulden sebagai hak atas sungai Mahakam yang menjadi akses keluar masuk kapal pengangkut, total kekayaan Sultan terakhir yaitu Sultan Adji Muhammad Parikesit selama menjabat adalah kurang lebih 10.000.000 Gulden Setara 740 milyar rupiah  Belum termas...